Manusia dan kebudayaan
1.
PENGERTIAN MANUSIA
Menurut
bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Sedangkan secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna didunia. Hal ini
dikarenakan hanya manusia yang memiliki akal dan pikiran. Oleh sebab itu,
manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga merupakan makhluk sosial yang
senantiasa berinteraksi. Interaksi tersebut dapat terjadi antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok.
Definisi manusia menurut para ahli :
Ø NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia merupakan bhinneka yang tunggal. Hal
ini karena Bhinneka adalah jiwa dan raga. Akan tetapi tetap tunggal karena jiwa
dan raga mereka adalah satu pasang.
Ø UPANISADS
Manusia adalah gabungan
dari beberapa roh ataupun seluruh roh, jiwa, pikiran, dan fisik.
Ø
ERBE
SENTANU
Manusia adalah
mahluk yang diciptakan dengan sebaik-baiknya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan
bisa dibilang bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
dengan mahluk lain yang ada didunia.
2.
HAKEKAT
MANUSIA
v
Manusia
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
Manusia
terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa
nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan
untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu
hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
v
Manusia
sebagai makhluk social
Manusia adalah
makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Setiap manusia memerlukan orang lain untuk hidup bersama dengan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya dalam pemenuhan kebutuhan pokok.
v
Manusia
sebagai makhluk individu
artinya mereka
berusaha untuk selalu menghasilkan sesuatu untuk dijadikan kepentingan,
kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya.
3.
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Manusia mendiami wilayah yang berbeda dan
berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini membuat kebiasaan, adat
istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda
dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah,
yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa
Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal
dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang–orang dari wilayah lain
sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan
saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur
masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya
berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka
warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara
detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua,
konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan
dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K Hsu seorang
sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa
manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris
sekitar diri pribadi.
Keterangan:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar
dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri
manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar
karena sewaktu–waktu unsur–unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi
dan mengganggu kebiasaan sehari–hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak
dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri
oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti
manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib.
Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi
curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain
juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran
ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan
antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh
yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0
disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran
seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kata kebudayaan berasal dari kata budh
dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi
(tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil
pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan
berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani
dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure
jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar
manusia.
Kebudayaan dalam artian luas, adalah
keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Dalam artian
sempit adalah kultur yang mengandung pengertian keseluruhan system gagasan dan
tindakan.
5. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Dalam katyanya yang berjudul Universal
Categories of Culture, C. Kluckhohn mengemukakan tujuh unsure kebudayaan :
a. System Religi
Kepercayaan manusia terhadap
adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih
dan Maha Kuasa.
b. System Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena
kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna
namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu
sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
c. System Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena
setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan
mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang
lain juga mengerti.
d. System Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena
manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
e. System Mata Pencaharian dan Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia
memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
f. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya
sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi
antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal
seperti bahasa Inggris.
g. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia
juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga
lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
6. WUJUD KEBUDAYAAN
Ø
Kompleks
gagasan, konsep dan pikiran manusia
Kebudayaan yang muncul dan
hidup karena adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta buah dari
pikiran yang kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku, arsip
dan sebagainya.
Ø
Kompleks
aktivitas
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Ø
Wujud sebagai
benda
Aktivitas manusia sehari – hari
umumnya dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan prasarana. Dari
situ lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa bergerak maupun
tidak.
7. KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Hubungan antara manusia dan kebudayaan
adalah, manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek
yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan, setelah kebudayaan
itu tercipta, maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Contoh hubungan manusia dengan kebudayaan
adalah peraturan. Peraturan awalnya dibuat oleh manusia, setelah peraturann itu
jadi, manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang telah
diciptakannya tersebut. Manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan keterkaitan
yang sangat erat.