Jumat, 30 Januari 2015

Pengagum Rahasia

Kau mungkin tak pernah melihatku...
Tapi aku slalu menatapmu dari kejauhan...
Tersenyum...
Tersipu...
Memalingkan wajah...
Saat matamu tak sengaja menatap ke arahku...
Kita mungkin tak pernah bicara...
Tapi aku bisa mendengarmu...
Menghirup aromamu...
Merasakan kehadiranmu...
Melalui angin yang bertiup...
Kau memang tak mengenalku...
Tapi aku mengetahui sedikit banyak hal tentangmu...
Tiap malam kutitipkan rindu...
Tapi tak pernah terbalaskan...
Bukan...
Bukan tak terbalaskan...
Tapi tak pernah tersampaikan...
Ku coba hadir dalam mimpimu...
Dan aku berhasil...
Bahkan dalam mimpi pun...
Kau tetap tak mengenaliku...
Aku hanya jadi pengagum rahasiamu...
Yah, aku hanya salah satu dari sekian pengagum rahasiamu...
Yang berharap, suatu saat akan tersampaikan...

Senin, 26 Januari 2015

Lucas Silva diantata Gelandang-gelandang Real Madrid

Madrid - Datang ke klub sebesar Real Madrid, Lucas Silva tentu sudah paham persaingan menuju tim inti sangatlah ketat. Namun Lucas tak takut bersaing denga para gelandang top Los Blancos, termasuk idolanya, Toni Kroos.
Lucas jadi pembelian teranyar Madrid di bursa transfer musim dingin ini. Usai memberikan uang 14 juta euro kepada Cruzeiro, Madrid berhak memiliki Lucas hingga kontraknya habis pada Juni 2020.
Madrid pun memenangi persaingan dengan beberapa klub Eropa lainnya untuk mendapatkan gelandang muda 21 tahun, yang namanya tengah naik daun di Brasil sana dan digadang-gadang bakal jadi pemain top di masa depan.
Berposisi asli sebagai gelandang bertahan, Lucas jadi katalisator permainan Cruzeiro dan berhasil membawa klub itu menjuarai Liga Brasil dalam dua musim terakhir.
Salah satu bukti bahwa Lucas adalah pemain muda berbakat ketika otoritas liga lokal sana memberinya penghargaan gelandang bertahan terbaik 2014.
Seperti dicatat Whoscored, musim lalu Lucas punya waktu bermain tinggi yakni 2.007 menit dengan sumbangan 1 gol dan satu assist. Statistik itu memang kurang oke, namun lihat saja kinerja pemuda bernama lengkap Lucas Silva Borges itu sebagai gelandang bertahan.
Rata-rata 2,2 tekel, 1,2 intersep, dan 1,4 foul dilakukannya dalam satu pertandingan. Selain itu dalam hal passing, rata-rata dia melepaskan 50,3 passing per laga dengan akurasi 87,9 persen dan 4,6 longball per laga.
Dengan permainan menyerang yang diterapkan Carlo Ancelotti, jelas sosok Lucas sebagai penyeimbang sangat vital. Apalagi relatif gelandang-gelandang tengah seperti Luka Modric, Toni Kroos, dan Sami Khedira lebih bernaluri menyerang. Pesaingnya boleh dibilang hanya ada Assier Illarramendi di posisi gelandang bertahan.
Meski demikian bukan berarti Lucas bakal dengan mudah mendapatkan tempat inti, mengingat posisi dua gelandang pivot sudah pasti jadi milik Kroos dan Modric jika gelandang Kroasia itu sudah pulih dari cedera.
Namun, Lucas tak mempermasalahkannya karena dia siap membuktikan bahwa dirinya pantas menyandang status pemain inti Los Merengues.
"Menjadi kehormatan bagi saya bermain bersama banyak pemain hebat di Real Madrid, khususnya di lapangan tengah bersama Toni Kroos, saya sangat bangga bermain dengannya," ujar Silva di Soccerway.
"Level permainannya begitu tinggi, tapi tuuan saya adalah mencoba lebih mendapat peran dan mengikuti jejaknya yang mana itu bisa didapat dengan bermain bersamanya," lanjutnya.
"Saya sudah sempat melakukan persiapan selama sepekan bersama Cruzeiro. Saya melakukan banyak latihan fisik dan juga dengan bola agar saya merasa siap sepenuhnya."
"Secara fisik, saya merasa sudah lebih dari 80 persen fit, saya akan berlatih sore ini karena saya ingin secepat mungkin bersama rekan-rekan setim saya, jadi saya bisa cepat beradaptasi dan siap bermain," tuntas Lucas yang tampil 84 kali dan sumbang tiga gol sejak debutnya bersama Cruzeiro di 2012.

Kamis, 22 Januari 2015

Ciri-ciri Masyarakat Desa



Pada postingan sebelumnya, saya telah menuliskan pengertian dan hubungan masyarakat desa dan kota. Kali ini saya akan menuliskan ciri-ciri masyarakat desa

Ciri-ciri masyarakat desa adalah sebagai berikut :


  •  Anggota komunitas kecil
  • Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
  •  Sistem kepemimpinannya bersifat informal
  •  Ketergantungan terhadap nalam tinggi
  • Nilai-nilai religius masih baik, tinggi
  • Rasa solidaritas dan gotong royongnya tinggi
  • Kontrol sosial antar individu kuat
  • Hubungan antar pemimpin dan warganya bersifat informal
  • Pembagian kerja tidak tegas dan belum ada spesialisai pekerjaan
  • Patuh terhadap nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di desanya (tradisi)
  • Tingkat mobilitas sosialnya rendah



Sumber :
Buku Sosiologi Jilid 2 penerbit Erlangga

Sikap Ilmiah Yang Harus Dimiliki Mahasiswa

Delapan Sikap Ilmiah yang Harus Dimiliki Mahasiswa

1. Mampu Membedakan Fakta dan Opini
Fakta adalah suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan sebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

2. Sikap Ingin Tahu, apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka ia beruasaha mengetahuinya. Senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa.

3. Sikap Kritis, tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan. Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain. Bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.

4. Sikap obyektif, melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.

5. Sikap ingin menemukan, selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

6. Sikap menghargai karya orang lain, tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

7. Sikap tekun, tidak bosan mengadakan penyelidikan. Bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan. Tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

8. Sikap terbuka, bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

sumber :

Cinta Itu Pencitraan

     Cinta Itu Pencitraan     


           Hi vroh, kenalin nama gue Alfaruqi Yogi (bukan nama samaran). Lha?? Namapa gue ketik ‘’bukan nama samaran’’ ya?? Ah sudahlah, ga usah dipikirin, gue juga bingung, pokoknya itu nama gue. Trus, napa gue pake acara ngenalin nama segala?? Ah, cukup!!! Ntar gue malah ngejelasin kapan gue lahir, dimana, siapa nama bidannya, gimana TK, SD, SMP, SMA gue dulu. Ga penting, kalo gue jelasin semua, bisa 18 tahun ntar. Lha?? Napa gue ngetik kaya gini?? Ga ada yang nanya, ples  ga penting juga. Dari tadi gue ngetik ga ada yang penting, ah sudahlan, abaikan..

          Langsung aja, kali ini gue mau corat-coret dikit tentang hal yang belakangan ini gangu pikiran gue. Apa itu?? Ga ada yang nanya... biarin, ga ada yang nanya pun, gue bakal tetap lanjutin corat-coret laman blog gue. Hal yang bikin pikiran gue keganggu belakangan ini adalah kata-kata “Cinta itu Apa Adanya”.

          Kenapa hal ini ngeganggu pikiran gue?? Bikin gue ga bisa tidur, bikin gue males makan, bikin BAB (maaf) gue ga lancar??? Ehhh, tenang aja, ga ampe segitunya kok, sengaja gue lebay-in dikit. Yahh, balik ngommong ga jelas lagi, kebanyakan ga jelas, ntar orang-orang pada ga jadi baca lho.. dah, ga pake basa-basi lagi, langsung aja gue bahas, benarkah cinta itu apa adanya???

          Sering gue denger pasangan yang lagi dimabuk cinta ngomong “aku cita kamu apa adanya”, “sayang gue ke elo itu, apa adanya banget”, “uda sayang bana ka adiak, apo adonyo” (yang terakhir pake bahasa daerah gue ^_^). Menurut gue, cinta apa adanya itu cuma buat Tuhan, cinta buat pacar, buat gebetan, itu semua bukan apa adanya, melainkan pencitraan. Kenapa gue bilang penciraan??? Sabar... makanya baca ampe akhir...

          Gue bilang cinta buat gebetan ato pacar itu pencitraan, bukan apa adanya, karna ada hal-hal yang ga sesuai ama kata “apa adanya”, yang gue juampain dari orang pacaran. Apa aja??? Penasaran?? Sabar, ini mau gue jabarin.

1.     Cara Berpakaian
Kalo mau ketemu Tuhan (Shalat), orang-orang bakal tampil apa adaya, paling cuma pake sarung ama kaos oblong doang, syukur-syukur ada yang pake baju koko ama peci, kalo cewe emang wajib pake mukena (ini buat yang muslim). Tapi, coba kalo ketemu ama pacar ato gebetan, kayanya ga perlu gue jelasin, bakal tampil rapi, keren, semua yang dipake bakal diperhatiin. Bener ga???
Kalo emang cinta itu apa adanya, brani ga ketemu ama pacar ato gebetan pake sarung ama kaos oblong doang??? Pasti ga bakalan berani. Kenapa??? Karna cinta itu pencitraan, kalo emang cinta itu apa adanya, kalian, pacar kalian ato gebetan kalian ga bakal ada masalah walau ketemuan pake sarung. Kalo ditanyain, bilang aja “cinta itu apa adanya” ^_^

2.    Kalo mau ketemu pacar ato gebetan semprot sana semprot sini, parfumnya lebay, dah kaya toko parfum berjalan, jarak 100 meter mungkin masi kecium (gue malah enek kalo kebanyakan kaya gitu). Kenapa semprotnya banyak??? “biar wangi, biar ayank ebeb makin thayang”. Preettt!!!
Coba kalo ketemu Tuhan, malahan ga pake parfum. Gimana mau pake parfum, ada kandungan alkoholnya, wudhu jadi batal, ada sih yang ga pake alkohol.
Dan lagi, itu bukti pencitraan. Kalo emang apa adaya, jangankan lu ga pake parfum, mau badan lu bau kambing sekalipun, lu ama pasangan lu ga bakal ada masalah.

3.    Kalo mau ke masjid pakenya sendal jepit, paling harganya 10ribuan, apa adanya banget kan??? Tapi coba kalo mau ketemu ama ayank ebebnya, sepatunya ratusan ribu, ada yang jutaan malahan. Ini buat apa??? Buat kelihatan menarik keren dan segala pencitraan lainnya dihadapan orang yang lu suka.
Kalo cinta itu emang apa adanya, bukan pencitraan. Coba deh, lo ketemuan ama pacar lo, gebetan lo pake sendal jepit yang biasa lo pake buat ke masjid. Kalo emang apa adanya,lo ato pasangan lo ga perlu malu mesti ketemuan cuma pake sendal jepit, ato malahan nyeker sekalipun, pasangan lo bakal nerima, paling cuma ketawa doang, ga bakal ada masalah...

4.    Kalo buat kotak amal, paling cuma serebu, dua rebu doang, paling tinggi juga lima rebu. Tapi, coba buat traktir ayank ebebnya. Ga perlu gue jawab, lo pasti tau, ga sebanding. Padahal Tuhan ngasi lu nyawa, napas, kesehatan dan segala-galanya. Sementara lo cuma nyumbang serebu-duarebu doang. Padahal amalannya juga bakal buat lo juga. Terus, ayank ebeb lu, apa yang udah die kasi buat lu??? Paling perhatian ama setatus doang kan??? Berapa duit yang udah lo keluarin buat traktir dia, belanjain dia??? Biar lo kelihatan mapan, biar lo elihatan perhatian. Pencitraan banget kan???

5.    Kalo lo denger panggilan Tuhan buat nunaiin kewajiban lo (adzan). Biasanya lo bakal ngelanjutin kegiatan lo, pura-pura ga denger, ga peduli. Tapi coba kalo HP lo bunyi dan itu dari ayank ebeb lo, lagi sesibuk apa pun lo bakal ninggalin kegiatan lo. Benerkan??? Dan tau itu kenapa??? Karna kalo ga di jawab, ayank ebebnya ato gebetannya baklan ngambek, marah. Dan juga banget. Coba bayangin, gimana kalo yang ngambek ato marah itu Tuhan, apa yang bakal terjadi??? Ya emang ada sih, pacar ato gebetan yang nelpon ato chating buat ngingetin shalat. Kalo yang kaya gini gue setuju, walau ada unsur pencitraan juga, tapi ngingetin orang shalat diawal waktu itu termasuk perbuatan baik dan bakal dapaat pahala.

Sebenernye, masi banyak hal-hal lainnya yang pengen gue corat-coret, tapi udah kepanjangan, ntar lu malah ga jadi kelar bacanya, adanya lu malah kesel. Jadi, intinya, “Cinta yang apa adanya itu cuma buat Tuhan” sedangkan “cinta buat pacar ato gebetan itu cuma pencitraan”. Maksud gue nulis kaya gini biar lu ga terlalu larut dalam cinta-cintaan lu buat pacar, dibandingin buat pacar, lu harus tetap ngeutamain Tuhan (gue kok jadi kaya orang bener ya).

Dah, sekian dulu, kalo ada yang mau kasi sanggahan, kritik, saran ato malah mau nambahin, silakan corat-coret di komentar. Wasalam ^_~

Kerukunan antar umat beragama

          Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai banyak keberagaman. Diantaranya adalah budaya, adat istiadat, bahasa dan juga agama. Perbedaan itu dipengaruhi oleh faktor geogragis dan pengaruh luar yang masuk ke Indonesia.
         
         Di Indonesia sendiri terdapat 6 agama yang di akui oleh negara, yakni Islam, Khatolik, Protestan, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu. Keberagaman ini dapat dimaklumi karna sejarah kerajaan di Indonesia yang memang beragam dipengaruhi oleh berbeda-bedanya agama yang masuk ke Indonesia. Dimulai dari Hindu, Budha, Islam dan Kristen yang masuk pada masa kolonial.
         
          Yang jadi permasalahan adalah bagaimana kita menyikapi perbedaan agama ini. Di Indonesia sendiri, kehidupan beragama sudah diatur oleh pancasila dan UUD 1945 yang bunyinya "rakyat Indonesia berhak memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing".
       
 Selain norma tertulis dalam UUD, kita juga harus mengamalkan norma tidak tertulis, yakni sikap toleransi antar umat beragama. Caranya adalah dengan tidak memaksakan agama terhadap umat lain, menghargai acara-acara keagamaan yang dilakukan oleh agama lain (menghargai, bukan berarti ikut melaksanakan), tidak menghina dan menjelek-jelekan agama lain, saling tolong-menolong, serta yang paling penting tidak mendiskriminasikan agama tertentu.
        
Tanpa sikap toleransi, akan muncul rasa tidak nyaman, khawatir, saling curiga, perpecahan dan bahkan perang antar agama. Karna itulah, kita harus menjaga toleransi antar umat beragama.

Rabu, 21 Januari 2015

Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta



Kumpulan 24 sajak dengan ilustrasi terbaik dari Tere Liye.
Sajak tentang memiliki, pun tentang melepaskan.
Sajak tentang pertemuan, juga tentang perpisahan.
Sajak tentang kebahagiaan, juga tentang kesedihan.
Tambahkan pula sajak bergurau, bercanda dengan perasaan.

Para pencinta adalah pujangga terbaik yang pernah ada.
Dan kasih sayang pun adalah sumber inspirasi paling deras yang pernah ada.

Hadiahkan sajak-sajak ini untuk orang yang paling kita sayangi.
Agar mereka paham tentang perasaan,
Karena sungguh:

“Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta’’




Gue nemu buku ini di Gramedia Depok Jalan Margonda. Saat itu gue emang lagi nyari buku Tere Liye yang judulnya “Rindu”, kebetulan ketemu kuumpulan sajaknya “Bang Tere”, sekalian beli deh... terdapat 24 sajak, tebal bukunya 70 halaman... Salah satu sajaknya yang bikin gue naksir adalah sajak yang judulnya “Angin, Hujan dan Sakit Hati”... Maklum, anak muda sering galau ^_^


Berikut adalah sajaknya...



Angin, Hujan dan Sakit Hati

Kenapa ada angin?
Agar orang-orang tahu kalau ada udara di sekitarnya.
Tiap detik kita menghirup udara, kadang lupa sedang bernafas.
Tiap detik kita berada dalam udara, lebih sering tidak menyadarinya
Angin memberi kabar bagi para pemikir
Wahai, sungguh ada sesuatu di sekitar kita
Meski tidak terlihat, tidak bisa dipegang

Kenapa ada hujan?
Agar orang-orang paham kalau ada langit di atas sana
Tiap detik kita melintas di bawahnya, lebih sering mengeluh
Tiap detik kita bernaung di bawahnya, lebih sering mengabaikan
Hujan memberi kabar bagi para pujangga
Aduhai, sungguh ada yang menaungi di atas
Meski tidak tahu batasnya, tidak ada wujudnya

Begitulah kehidupan.
Ada banyak pertanda bagi orang yang mau memikirkannya

Kenapa kita sakit hati?
Agar orang-orang paham dia adalah manusia
Tiap saat kita melalui hidup, lebih sering tidak peduli
Tiap saat kita menjalani hidup, mungkin tidak merasa sedang hidup
Sakit hati memberi kabar bagi manusia bahwa kita adalah manusia
Sungguh, tidak ada hewan, binatang yang bisa sakit hati
Apalagi batu, kayu, tanah, tiada pernah sakit hati

Maka berdirilah sejenak, rasakan angin menerpa wajah
Lantas tersenyum, ada udara di sekitar kita

Maka mendongaklah menatap ke atas, tatap bulan gemintang atau langit biru bersaput awan
Lantas mengangguk takjim, ada langit di sana

Maka berhentilah sejenak saat sakit hati itu tiba, rasakan segenap sensasinya
Lantas tertawa kecil atau terkekeh juga boleh, kita adalah manusia











Hubungan Desa dan Kota


            Masyarakat kota dan desa memiliki sifat dan cara hidup yang berbeda. Tetapi, masyarakat kota dan desa memiliki hubungan yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak.

           Masyarakat kota adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya kita tau masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga di sebut masyarakat kota.

           Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupan adatnya masih banyak di kuasai oleh adat istiadat lama. Adat adalah suatu aturan yang sudah mantap dan mencangkup segala konsepsi sitem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan  manusia dalam kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam.

          Masyarakat kota dan desa hidup saling ketergantungan, masyarakat kota membutuhkan massyarakat desa, dan sebaliklnya masyarakat desa juga membutuhkan masyarakaat desa.  kota tergantung desa dlm memenuhi kebutuhan bahan pangan,  desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis pekerjaan tertentu. sebaliknya, kota menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan desa.

          Contohnya adalah masyarakat Kota bergantung pada masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu: pangan (beras, sayur-mayur, buah-buahan, daging, susu, dll). dan membutuhkan pekerja rumah tangga (pembantu, tukang kebun, supir) Dan begitu pun Masyarakat Desa membutukan masyarakat kota. Masyarakat desa memerlukan sandang (pakaian), alat modern untuk mempermudah pekerjaan petani/peternak, obat-obatan dan alat medis yang lengkap, dll.


sumber :
Buku Geografi SMA IPS kelas XII

Selasa, 06 Januari 2015

Rindu

Rindu itu adalah hak setiap orang...
Tiada seorang pun yang berhak untuk melarang...
Bahkan, sekali pun itu adalah orang yang dirindukan...
...ia tetap tak punya hak untuk melarang...

Senin, 05 Januari 2015

1 Januari 2015



          Hi vroh, kali ini gue sekedar mau nyeritain kisah malam tahun baru kemaren (ciile, kisah niyee, bilang aja pengalaman udah tuh, pake kisah segala). Tanda dalam kurung abaikan.
          Malam tahun baru kemaren gue ngabisin waktu nonton kembang api  di Monas, Jakarta Night Festival (JNF), bareng temen-temen gue, yang ga mau gue sebutin namanya. Yah, padahal pengen banget namanya disebutin, sengaja ga gue sebutin, males, ntar mereka ke GRan lagi. Ah, kebiasaan, gue jadi mulai ngomong ngelantur.
          Berangkat dari rumah pukul setengah 10 malem, gue milih naik kereta dari pada bawa motor. Bayangin aja betapa macetnya jalanan Ibukota pas malem taun baruan, mending naek kereta toh, sampainya juga bakal lebih cepet. Sebenernya, motor juga ga ada, makanya gue naek kereta. Hahahaha maklumlah, anak rantau.
          Kesan pertama yang gue rasain pas mau masuk Monas adalah sesak, mau keluar juga udah ga bisa, udah terlanjur ditengah. Dan gue ngerasa heran, napa banyak orang tua yang bawa bayi ato balita ke tempat serame itu, pastinya mereka tau bakal berdesak-desakan. Benar saja, banyak tangisan. Hufff... sayangnya kami cuma liat pesta kembang api, ga sempat ke festivalnya..
          Yah, acara kembang api nya bagus. Merah, kuning, ijo di langit yang biru…kok jadi nyanyi lagu anak-anak. Merah, kuning, ijo, biru berhamburan warnai background hitam langit malam. Indah, bukan indah banget. Cumin gue ga tahan berisiknya, bukan cumin berisik suara keembang apinya, yang lebih bikin ga tahan suara tereakan pengunjung sekitar gue, berisik banget… (ya elah, kalo ga mau berisik, taun baruannya di kuburan aja, vroh).
          Biar ga penasaran, gue lampirin beberapa foto ama vidionya nih, klik aja..
                   









          Udah liatkan vidionya??? Sory kalo ga bagus, soalnya ngerekamnya cuma pake hp jaman penjajahan Belanda, hehehe…
          Cuman, keseruan pesta kembang api malah agak tercoreng. Padahal pengunjung udah desak-desakan pengen keluar dari kawasan Monas, tapi gerbang Cuma dibuka pas buat dilewatin satu orang. Suara-suara pada campur, mulai dari suara tangisan anak-anak, becandaan, ampe sumpah serapah. Kenapa gerbangnya ga dibuka??? Tapi, gue positive thinking aja, mungkin ga dibuka agar macet ga terlalu, bayangin aja sebanyak itu umat kalo keluar sekaligus.
          Ga jauh ama yang udah gue bayangin, banyak pengunjung yang jadi ga sabaran dan akhirnya malah manjat pagar yang terbiang cukup tinggi. Dan lucunya, tiap ada yang berhasil manjat, bakal di kasih tepukan yang meriah. Yang lebih miris lagi, bukan cuma cowo aja yang manjat, ada 2 orang cewe yang berhasi keluar dengan manjat pagar. Hadehhh… tapi, gue ama temen-temen gue ga ngelakuin itu kok, jauh dari pagar soalnya (kalo deket bakal manjat juga, hehehe)…
          Yup, segitu dulu cerita gue kali ini… Sory, kalo banyak kata-kata ga penting…