LARUTAN KIMIA
1.
Sifat Dasar Larutan
Larutan adalah campuran yang
bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih.
Komposisi atau susunannya dapat beruba, maka disebutlah campuran. Disebut
hoomooggen karena susunannya beegitu seragamhinggaa tidak dapat diamati adanya
bagian-bagian yang berlainan.
Larutan teerdiri dari zat pelarut (solvent) dan zat
terlarut (solute). Pelaarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapaat
berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan
karena apengendapan atau penguapan.
2.
Kelarutan
Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung
zat terlarut dalam jumlah ynag diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat
pelarut yang terlarut dan yang tak terlarut. Kelarutan umumnnya dinytakan dalam
gram zat terlarut per 100 mlpelarut, atau peer 100 gram pelarut pada temperatur
tertentu. Jika kelarutan kurang dari 0,01 gr per 100 gr pelarut maka zat itu
dikatakan tak larut (insoluble).
Jika jumlah zat terlarut yang terlarut kurang
dari kelarutannya, maka larutannya disebut tak jenuh. Jika jumlah zat pelarut
yang terlarut lebih banyak dari kelaarutannya, maka larutnnya disebut lewat
jenuh. Larutan lewat jenuh lebih pekat dari larutan jenuh. Larutan lewat jenuh
dibuat dengan cara membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi.
Dengan catatanzat terlarut harus mempunyai kelarutan yang lbih besar dalam
pelarut panas daripada pelarut dingin. Kemudian larutan itu didinginnkan dengan
cara didiamkan untuk menghindari pengkristalan. Jika tidak ada solute yang
terkristal selama pendingingan, maka larrutan dingin yang diperoleh adalah
larutan lewat jenuh.
Larutan lewat jenuh merupakan suatu sistem
metastabil. Larutan ini dapat dorubah menjadi larutan jenuh dengan menambahkan
kristal yang kecil dari zat terlarut. Kelebihan molekul zaat terlarut (solute),
akan terikat pada kristal inti dan akan mengkristal kembali.
3.
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat
terlarut dalam sejumlah tertentu larutan. Konsentrasi larutan dinyatakan dalam
molar (M), molal (m) atau normal (N).
a.
Persen massa (% b/b)
Persen massaa menyatakan perbandingan massa
zat terlarut (solute) terhadap massa larutan
% solute = 100%
b.
Persen volum (%v/v)
Ppersen volume menyatakan perbandingan zat
terlarut (solute) terhadap volume larutan
% solute = 100 %
c.
Persen massa/volum (%b/v)
Persen massa per volum menyatakan
perbandingan massa zat terlarut terhadap volum larutan
%100%
d.
Persen volum/masssa (%v/b)
Persen volum/masssa menyatakan perbandingan
volum zat terlarut trhadap masssa larutan
%100%
e.
Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalam setiap liter larutan
M = X
f.
Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalam setiap kilo gram pelarut
m = X
g.
Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jmlah ekuivalen zat
terlarut dalam setiap liter larutan
N = x
n x
h.
Ppm
Ppm menyatakan massa (Mg) zat terlarut dalam
setiap kg larutan
4.
Larutan Berdasakan Daya Hantar Listriknya
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi
menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan non-ektrolit.
a. Larutan
Elektrolit
Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
·
Laritan Elektrolit
Kuat
Larutan yang mempunyai daaya
hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya di dalam pelarut, seluruhnya
berubah menjadi ion-ion (alpha = 1). Yang tergolong elektro;it kuat antara lain
adalah
Ø Asam-asam yang kuat seperti HCl, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Ø Basa-basa kuat, yaitu basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti
NaOH, KOH, Ca(OH)2 dan lain-lain.
Ø Garam-garam yang mudah larut, NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
Partikel-partikel yang ada dalam
larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang berrgabung dengan molekul air,
sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. at adalah ion-ion yang bergabung dengan molekul air,
sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan
karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi gerakan ion-ion
untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul-molekul air adalah sebagai
media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke dalam air, maka semua
HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan persamaan
reaksi berikut:
HCl (g) + H2O ( l ) ⎯→ H3O+(aq) +
Cl− (aq)
Reaksi ini biasa
dituliskan:
HCl (aq) ⎯→ H+(aq) +
Cl− (aq)
·
Larutan Elektrolit
Lemah
Larutan elektrolit lemah
adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi
sebesar: O < alpha < 1. Yang tergolong elektrol;it lemah antara lain :
Ø Asam-asam
lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
Ø Basa-basa
lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
Ø Garam-garam
yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Misalnya CH3COOH dilarutkan ke dalam air,
maka sebagian CH3COOH akan terion dengan persamaan reaksi seperti berikut:
CH3COOH (s) + H2O ( l ) ⎯→ H3O+ (aq) +
CH3COO− (aq)
CH3COOH yang terion reaksinya biasa
dituliskan:
CH3COOH (aq) ⎯→ H+ (aq) +
CH3COO− (aq)
Ion-ion yang telah
terbentuk sebagian bereaksi kembali membentuk CH3COOH, sehingga
dikatakan CH3COOH
yang terion hanya sebagian. Reaksinya dapat dituliskan:
CH3COOH (aq) ⇔ H+ (aq) +
CH3COO− (aq)
Partikel-partikel yang ada di dalam larutan adalah
molekul-molekul senyawa CH3COOH yang terlarut dan ion-ion H+ dan CH3COO−.
Molekul senyawa CH3COOH tidak dapat menghantarkan arus listrik, sehinggga
akan menjadi penghambat bagi ion-ion H+ dan CH3COO− untuk
menghantarkan arus listrik.
b. Larurtan Non-elektrolit
Larutan non- elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak
meng-ion). Yang
tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan
glukosa, alcohol dan lain – lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar