Kamis, 07 Mei 2015

Larutan Kimia

LARUTAN KIMIA






1.     Sifat Dasar Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Komposisi atau susunannya dapat beruba, maka disebutlah campuran. Disebut hoomooggen karena susunannya beegitu seragamhinggaa tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan.
            Larutan teerdiri dari zat pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelaarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapaat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena apengendapan atau penguapan.

2.     Kelarutan
Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah ynag diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat pelarut yang terlarut dan yang tak terlarut. Kelarutan umumnnya dinytakan dalam gram zat terlarut per 100 mlpelarut, atau peer 100 gram pelarut pada temperatur tertentu. Jika kelarutan kurang dari 0,01 gr per 100 gr pelarut maka zat itu dikatakan tak larut (insoluble).
Jika jumlah zat terlarut yang terlarut kurang dari kelarutannya, maka larutannya disebut tak jenuh. Jika jumlah zat pelarut yang terlarut lebih banyak dari kelaarutannya, maka larutnnya disebut lewat jenuh. Larutan lewat jenuh lebih pekat dari larutan jenuh. Larutan lewat jenuh dibuat dengan cara membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih tinggi. Dengan catatanzat terlarut harus mempunyai kelarutan yang lbih besar dalam pelarut panas daripada pelarut dingin. Kemudian larutan itu didinginnkan dengan cara didiamkan untuk menghindari pengkristalan. Jika tidak ada solute yang terkristal selama pendingingan, maka larrutan dingin yang diperoleh adalah larutan lewat jenuh.
Larutan lewat jenuh merupakan suatu sistem metastabil. Larutan ini dapat dorubah menjadi larutan jenuh dengan menambahkan kristal yang kecil dari zat terlarut. Kelebihan molekul zaat terlarut (solute), akan terikat pada kristal inti dan akan mengkristal kembali.

3.    Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentu larutan. Konsentrasi larutan dinyatakan dalam molar (M), molal (m) atau normal (N).
a.    Persen massa (% b/b)
Persen massaa menyatakan perbandingan massa zat terlarut (solute) terhadap massa larutan
% solute = 100%
b.    Persen volum (%v/v)
Ppersen volume menyatakan perbandingan zat terlarut (solute) terhadap volume larutan
% solute = 100 %
c.    Persen massa/volum (%b/v)
Persen massa per volum menyatakan perbandingan massa zat terlarut terhadap volum larutan
%100%
d.    Persen volum/masssa (%v/b)
Persen volum/masssa menyatakan perbandingan volum zat terlarut trhadap masssa larutan
%100%
e.    Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan
M = X
f.    Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap kilo gram pelarut
m = X
g.    Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jmlah ekuivalen zat terlarut dalam setiap liter larutan
N = x n x
h.    Ppm
Ppm menyatakan massa (Mg) zat terlarut dalam setiap kg larutan


4.    Larutan Berdasakan Daya Hantar Listriknya
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit dan larutan non-ektrolit.
a.    Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
·         Laritan Elektrolit Kuat
Larutan yang mempunyai daaya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya di dalam pelarut, seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1). Yang tergolong elektro;it kuat antara lain adalah
Ø  Asam-asam yang kuat seperti HCl, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Ø  Basa-basa kuat, yaitu basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti NaOH, KOH, Ca(OH)2 dan lain-lain.
Ø  Garam-garam yang mudah larut, NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
Partikel-partikel yang ada dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang berrgabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. at adalah ion-ion yang bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul-molekul air adalah sebagai media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke dalam air, maka semua HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan persamaan reaksi berikut:
HCl (g) + H2O ( l ) H3O+(aq) + Cl(aq)
Reaksi ini biasa dituliskan:
HCl (aq) H+(aq) + Cl(aq)

·         Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1. Yang tergolong elektrol;it lemah antara lain :
Ø  Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
Ø  Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
Ø  Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Misalnya CH3COOH dilarutkan ke dalam air, maka sebagian CH3COOH akan terion dengan persamaan reaksi seperti berikut:
CH3COOH (s) + H2O ( l ) H3O+ (aq) + CH3COO(aq)
CH3COOH yang terion reaksinya biasa dituliskan:
CH3COOH (aq) H+ (aq) + CH3COO(aq)

Ion-ion yang telah terbentuk sebagian bereaksi kembali membentuk CH3COOH, sehingga dikatakan CH3COOH yang terion hanya sebagian. Reaksinya dapat dituliskan:
CH3COOH (aq) H+ (aq) + CH3COO(aq)
Partikel-partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul-molekul senyawa CH3COOH yang terlarut dan ion-ion H+ dan CH3COO. Molekul senyawa CH3COOH tidak dapat menghantarkan arus listrik, sehinggga akan menjadi penghambat bagi ion-ion H+ dan CH3COOuntuk menghantarkan arus listrik.


b.    Larurtan Non-elektrolit
Larutan non- elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain – lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar