Lama tak menulis
membumbui kata dengan diksi
mengikatnya dengan rima.
Tidak ini bukan perihal sibuk atau apalah namanya.
Aku selalu saja mencoba menulis
setiap hari malah.
Namun,
tak satu pun yang utuh.
Aku seolah kehilangan diksi
tak mampu meramu kata
sajak seperti membelakangiku
Entah mengapa
membuat puisi untuknya itu begitu sulit
--tak seperti gadis-gadis lain.
Hanya mengingat tatap teduhnya
lengkungan bulan sabit di bibirnya
atau
pipinya yang merekah.
Aku tak punya stok kata
untuk menggambarkannya
Tak cukup kata menjabarkan keelokannya.
Nona
kau begitu indah.
Kau yang tlah mencuri diksiku
Jadi,
bukan salahku bila tak pernah merayu.
Depok, 9 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar